Membangun Minat Baca Anak
Agustus 12, 2020Membangun minat baca anak di era digital seperti sekarang ini bukan hal yang mudah ya. Mereka lebih banyak disuguhkan gambar dan suara di setiap kegiatannya. Tontonan, permainan dan bahkan pelajaran mereka di sekolah lebih banyak menggunakan audio, visual ataupun video. Apalagi saat masa pandemik seperti sekarang ini yang proses belajar mengajarnya menggunakan sistem online.
Buku bukan lagi menjadi bahan pokok seseorang untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan begitu semakin sedikit kesempatan anak tertarik
untuk membaca.
Membaca dapat memancing rasa ingin tahu dan daya imajinasi
anak. Membaca juga mampu membuat kita kreatif dan tentunya menambah ilmu
pengetahuan. Yang aku rasakan sendiri nih, jika kita banyak tahu akan suatu hal,
rasa pecaya diri kita juga otomatis meningkat saat berbicara ataupun bertindak.
Kamu tahu tidak, dalam World’s Most Literate Nations (WMLN)
minat baca Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara. Prestasi yang
memprihatinkan ya. Dan menurut UNESCO hanya 1 dari 1000 orang Indonesia yang
memiliki minat baca. Tragis!
Aku tertarik deh dengan Najwa Shihab sebagai Duta Baca Indonesia yang berbagi tips bagaimana menumbuhkan minat baca pada anak melalui
wawancaranya dengan salah satu media. Orang tua dan
keluarga memiliki peran penting dalam membangun minat baca anak.
Semua orang tua pasti melakukan banyak hal agar anaknya bisa
cepat mengeja (belajar membaca), namun setelah anak sudah lancar membaca,
banyak orang tua sudah puas dan menganggap tanggung jawab mereka untuk
menjadikan anak bisa membaca sudah cukup sampai situ saja. Padahal sebenarnya bisa
membaca dan suka membaca itu merupakan 2 hal yang berbeda.
Untuk anak menjadi suka membaca perlu adanya pelatihan dan
juga pembiasaan. Menurut Najwa Shihab, membaca adalah keterampilan yang harus terus dilatih. Sama halnya seperti atlet maraton. Ia harus sering berlatih lari agar
bisa berlari dengan baik dan kuat. Membacapun demikian, harus sering dilakukan
agar terbiasa dan tidak lagi menjadi beban.
Idealnya anak sudah dikenalkan dengan buku bahkan sebelum
anak itu lahir. Saat masih mengandung, ibu bisa membacakan buku secara rutin.
Sampai anak tumbuh dan belajar membaca sendiri, kemudian diperkenalkan
buku-buku cerita dengan gambar dan warna yang menarik. Ini dapat memancing rasa
ingin tahu mereka terhadap cerita pada buku tersebut.
Saat anak sudah lancar membaca, kita bisa mulai untuk
membiasakan mereka menyisihkan waktu minimal 20 menit dalam sehari untuk membaca
buku. Jenis buku bisa disesuaikan dengan ketertarikan anak. Hanya 20 menit dari
24 jam masa kita tidak bisa sempatkan ya? Awalnya pasti sulit, apalagi jika
anak dirasa terlambat diperkenalkan dengan buku. Namun jika sudah mulai
dilaksanakan dengan konsisten setiap harinya, maka lama kelamaan anak akan haus
akan ilmunya. Dan ini akan menjadi kebutuhannya.
Setelah itu kita bisa berikan dia target yang masuk akal.
Contohnya kita bisa targetkan si anak untuk menyelesaikan berapa lembar setiap
harinya, sehingga anak terpacu untuk menyelesaikannya. Lalu ibu bisa mereview
atau menanyakan apa yang anak dapatkan dari buku yang dia baca.
Membiasakan membaca dimanapun dan kapanpun. Saat senggang,
saat sedang menunggu atau kapanpun. Sempatkan dan luangkan waktu unuk membaca. Bisa selipkan buku kesukaannya di tas anak
saat mereka bepergian.
Saat ini banyak anak yang sudah dibekali telephone genggam,
padahal masih di usia Sekolah Dasar. Anak yang sudah dibekali HP akan
terbiasanya bermain game ataupun menonton tayangan yang mungkin bisa saja tidak
sesuai dengan usianya karena dunia internet sangatlah luas dan bebas.
Kalau aku lebih memilih untuk membelikannya buku dari pada
HP. Karena selain pengaruh buruk terhadap mata dan bisa terpapar radiasi, anak
juga dikhawatirkan bisa dengan mudah mengakses hal-hal yang semestinya belum
dia konsmsi karena otaknya belum terbentuk dengan sempurna, sehingga
menimbulkan efek candu dan addict terhadap hal tersebut. Soal kekerasan dan
pornografi contohnya. Apa kamu yakin bisa pantau 24 jam apa saja yang mereka
akses dari telphone pintar yang kamu berikan itu?
Ikut serta
Ini bagian tersulit dari semuanya. Karena memerintah akan
sangat lebih mudah dibandingkan mencontohkan dan ikut serta atas apa yang kita perintahkan. Jujur akupun
bukan seorang yang hobi sekali membaca, namun aku sangat ingin anakku haus akan
ilmu pengetahuan yang tidak terbatas itu dengan membaca.
Sekarang aku mencoba untuk membiasakan membaca juga, apalagi didepan mereka. Mengurangi memegang telephone genggam juga di depan mereka. Iya benar ini sangat tidak mudah, karena pekerjaanku menuntutku untuk sering menggunakan HP. Tapi aku coba semampuku untuk lakukan itu.
Kesimpulan
Membangun minat baca anak tidak boleh menjadi hal yang
mustahil. Butuh ketekunan dan konsistensi keluarga untuk membangun ini menjadi
sebuah rutinitas anak sedini mungkin. Tidak ada kata terlambat dan mulai dari
saat ini. Membudayakan membaca pada anak dan juga untuk kita sendiri. Mengurangi
kegiatan stalking di media sosial untuk berinfestasi ilmu dengan membaca buku
akan lebih bermanfaat pastinya. Membacalah apapun, kapanpun dan dimanapun kamu
mau. Sesering mungkin, sebanyak mungkin. Ilmu tidak terbatas untuk kita ketahui
dan dalami.
Jika hal-hal tersebut diatas dilakukan dengan baik dan konsisten, maka membaca menjadi kebutuhan untuk mereka. Mereka akan selalu haus akan ilmu dan terus meng-update apa yang ingin mereka ketahui dengan membaca.
Semoga bermanfaat.
Salam Senyum :)
11 komentar
membangun minat baca pada anak itu emang harus sedari kecil dikenalkan dengan buku yaa, apalagi jaman sekarang buku anak udah bagus bagus banget hihihi, jadi anak anak nggak akan bosen juga ketika disodori buku ehehhe
BalasHapusHarus diakui, kalau minat membaca sekarang sudah berkurang, ya. Jauh sekali di era saya. Saya sudah langganan majalah anak, masih pinjam ke teman, masih ke perpustakaan, sampai mengejar taman-tamn bacaan yang menyewakan buku cerita dan majalah. jadi kalau faktanya 1 banding 1000 hanya 1 yang suka membaca, wajar sekali.
BalasHapusIni memang pengaruh dari dunia maya dan internet juga. Jadi tugas pertama memang orang tua yang mengajak anaknya gemar membaca.
Literasi membaca harus terus digalakkan agar dapat membangun minat baca pada anak-anak, apalagi buku adalah ilmu yang tidak ada batasnya, kapan pun kita bisa membaca buku
BalasHapussetuju banget kak, minat baca anak sangat tergantung kepada orangtuanya sebagai orang yang berinteraksi secara intens dengan anak-anak, begitu pula anak-anak akan meniru kebiasaan orangtuanya, jika mereka sering melihat atau dibiasakan membaca pasti minta bacanya terasah dengan sebuah kebiasaan tersebut. malu juga ya minat baca kita urutan kedua dari bawah, semoga setelah ini, generasi mudah mempunyai minat baca yang tinggi, sehingga kedepannya generasi berikutnya mempunyai minat baca yang tinggi
BalasHapusiya ini, paling penting adalah dilakukan secara terus menerus. jangan kasih kendor dan jadikan itu habit bagi anak dan keluarga
BalasHapusDari keluarga terdekatnya sudah memberi contoh juga ya bagaimana asiknya membaca buku, dengan begitu anak-anak juga akan tertular semangatnya untuk membaca
BalasHapusZaman sekarang memang sedikit sekali menjumpai anak anak membaca,karena mereka lebih memilih gadget ketimbang membaca buku.
BalasHapusDulu sewaktu masih kecil, aku dan teman membuat suatu permainan yaitu guru dan murid. Dimana ada sesi tanya jawab dan latihan membaca, dari situ bisa dijadikan alternatif agar minat membaca tidak membosankan.
Melihat keponakan, mereka lebih pilih nonton video ketimbang buku cerita bergambar atau ensiklopedia.
BalasHapusAnak-anak harus dikenalkan dengan budaya membaca agar mereka bisa membiasakan diri dan menyukai membaca buku
Minat baca pada anak tidak tumbuh begitu saja ya. Harus dicontohkan dari orangtuanya juga. Dengan pembiasaan sejak kecil anak akan belajar mencintai kebiasaan membaca.
BalasHapusMenumbuhkan minat baca anak emang harus dilakukan sejak dini dengan cara yang menyenangkan... Jadi anak bener2 menyukai buku dan membacanya.
BalasHapusPR banget ini buat saya, jangankan minat baca anak �� saya sendiri aja kesulitan untuk bangkitkan minat baca.
BalasHapusNanti saya praktekkan tips yang ada buat anak saya Azzam